Kamis, 11 April 2013

Pemanfaatan Alam Sekitar


PEMANFAATAN ALAM SEKITAR DALAM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN OPERASI ALJABAR DENGAN MEDIA DAUN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran.

B. Rumusan Masalah.

Makalah ini berisi penjelasan tentang Lingkungan Sekitar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C.Tujuan Penulisan.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pengampu Workshop Matematika dan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Daun

Daun merupakan media pembelajaran matematika yang dapat kita peroleh dari lingkungan sekitar. Daun dapat kita gunakan sebagai media dalam belajar operasi aljabar. dengan media ini dapat mempermudah siswa untuk memahami konsep dari materi yang diajarkan gurunya, karena menggunakan media yang nyata dalam belajar. 

Pemanfaatan daun disini dalam pembelajaran operasi aljabar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan subsitusi. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana pemanfaatan lidi sebagai media pembelajaran matematika.

B. Bahan

3 macam daun, yaitu:
a. Daun sirsak
b. Daun jambu
c. Daun sawo masing-masing 20 lembar.

C. Penggunaan Media

Sebagai alat pemisalan dalam pembelajaran operasi aljabar.

E. Cara Penggunaan

Petunjuk menyelesaikan operasi aljabar dengan menggunakan media daun sebagai berikut:
a. Misalkan media daun yang digunakan sebagai berikut:
a. misalkan daun sirsak sebagai lambang x.
b. Misalkan daun jambu kuning sebagai lambang y.
c. Misalkan daun sawo sebagai lambang z.

Dapat digunakan dalam operasi :

1. Penjumlahan

  • Suku dengan koefisien positif dilambangkan dengan daun tegak, sedangkan suku dengan koefisien negatif dilambangkan dengan daun dalam posisi terbalik.
  • Menjumlahkan suku sejenis artinya sama dengan menggabungkan daun sejenis. Misalkan 3x + 2x berarti 3 daun sirsak digabungkan dengan 2 daun sirsak, hasilnya 5 daun sirsak..Artinya 3x + 2x = 5x.
  • Menjumlahkan suku sejenis tetapi berlainan koefisien berarti mengurangkan. Misalkan z + (–2z) berarti 1 daun sawo digabungkan dengan 2 daun sawo (posisi terbalik), hasilnya 1 daun sawo yang posisinya terbalik. Hal tersebut diartikan z + (–2z) = – 1z = –z.
  •  Menjumlahkan suku tidak sejenis artinya sama dengan menggabungkan daun-daun yang sejenis. Misalkan 3x + z + 2x + (–2z) berarti 3 daun sirsak digabungkan dengan 2 daun sirsak, sedangkan 1 daun sawo digabungkan dengan 2 daun sawo (terbalik). Hasilnya 5 daun sirsak dan 1 daun sawo (terbalik). Ini berarti 3x + z + 2x + (–2z) = 5x + (–z) = 5x – 2z.

2. Pengurangan

Mengurangkan berarti menjumlahkan dengan kebalikannya. Misalkan 2x – 5x diubah menjadi 2x + (–5x). Artinya 2 daun sirsak digabungkan dengan 5 daun sirsak (terbalik). Hasilnya 3 daun sirsak terbalik, artinya 2x – 5x = –3x. Sedangkan –3y + 4z – (–2y) diubah menjadi –3y + 4z +2y berarti 3 daun jambu (terbalik) digabungkan dengan 2 daun jambu hasilnya 1 daun jambu (terbalik), sedangkan 4 daun sawo tetap. Artinya –3y + 4z – (–2y) = –y + 4z.

3. Perkalian

  • Koefisien tidak dilambangkan dengan jumlah daun sehingga dalam perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien seperti operasi bilangan bulat.
  • Variabel dilambangkan dengan daun dalam posisi berjajar. Misalkan xy dilambangkan dengan daun sirsak dijajar dengan daun jambu.
  • Tanda pangkat dilambangkan dengan daun yang diikat dengan tali rafia sebanyak pangkatnya. Misalkan x, x dilambangkan dengan daun sirsak dijajar dengan daun sirsak, dan selanjutnya dapat diwakili oleh satu daun sirsak yang diikat dengan 2 tali (sama juga dengan dua daun sirsak tersebut yang diikat jadi satu dengan 2 tali rafia). y2z dilambangkan dengan satu daun jambu yang diikat 2 tali dijajar dengan satu daun sawo.
  • Dalam mengerjakan perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien sedangkan variabel dikalikan dengan variabel. Misalkan 3xz (–2z) berarti koefisiennya : 3 x (–2) = –6, sedangkan variabelnya: xz, dan z dilambangkan dengan satu daun sirsak, satu daun sawo, dan satu daun sawo. Karena daun sawo ada dua lembar, maka bentuk di atas menjadi satu daun sirsak dan satu daun sawon yang diikat dengan dua tali. Artinya 3xz (–2z) = [3 x (–2)] [ xz . z ] = –6 xz2.

4. Pembagian

Pembagian variabel dilambangkan dengan pengurangan daun yang mewakili variabel yang dibagi oleh daun yang mewakili variabel pembagi. Variabel yang dibagi diletakkan di bagian atas sedangkan variabel pembagi diletakkan di bagian bawah. Misal xy3z : x2y dilambangkan dengan 2 daun sirsak, 3 daun jambu, dan 1 daun sawo dikurangi dengan 2 daun sirsak dan 1 daun jambu. Hasilnya adalah sisa pengurangan tersebut yaitu 2 daun jambu dan 1 daun sawo. Jadi, x2y3z : x2y = y2z.
Cara lain: x2y3z : x2y dilambangkan dengan cara berikut.
Yang dibagi : daun sirsak yang diikat dengan 2 tali, daun jambu diikat dengan 3 tali, dan satu daun sawo.
Pembagi : daun sirsak yang diikat dengan 2 tali, dan satu daun jambu.
Hasilnya sama dengan cara sebelumnya.

5. Substitusi

  • Substitusi dilakukan dengan menempelkan kertas yang diberi angka pada daun yang maksud. Misalkan x = 3 dan y = –10 disubstitusikan pada –2x + z, maka dua daun sirsak ditempeli kertas bertuliskan angka 3 dan satu daun sawo ditempeli selotif bertuliskan angka –10. Hasilnya adalah (–2 3) + –6 + (–10) = –16.
  • Pengerjaan operasi gabungan tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat disesuaikan dengan urutan pengerjaan operasi pada bilangan.

Kamis, 14 Maret 2013

PEMANFAATAN BARANG BEKAS


PEMANFAATAN  SEDOTAN BEKAS  SEBAGAI  MEDIA DALAM PELAJARAN BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pribadi mata kuliah
Workshop Matematika

Dosen Pembimbing :
Depi, S.Pd



Oleh ;
Zilnia Sari ( 11115200494 )
Kelas : PMT 4 D

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013


BAB I
 PENDAHULUAN

            Mengajarkan Matematika dengan memanfaatkan barang bekas sebagai alat peraga bukan lah suatu hal yang sepele, karena penggunaan alat peraga dapat membantu proses pembelajaran. Sebenarnya penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika bukan suatu hal yang baru. Ada beberapa alat peraga yang sudah digunakan oleh guru-guru di sekolah, misalnya beberapa bangun ruang, kerangka bangun ruang, papan berpetak, dan papan berpaku. Namun, yang menarik di sini adalah dia menggunakan barang bekas untuk menciptakan alat-alat peraga tersebut. Barang bekas yang digunakan untuk membuat alat-alat peraga adalah kardus-kardus bekas kemasan, kawat jemuran yang sudah tidak terpakai, sedotan, magnet, dan lain-lain. Selain itu, dia menamai alat-alat peraga tersebut dengan nama yang menarik, misalnya, Balimas, Papan Romantika, Molimama, Klinometer, Tripot Kerangka Bangun Ruang, dan lain-lain. Adalah contoh – contoh alat peraga yang di buat dengan memanfaatkan barang bekas.

         Dalam pembahasan ini saya menggunakan sedotan sebagai media dalam pelajaran bangun datar. Sedotan dapat digunakan sebagai media menggambarkan bentuk – bentuk bangun datar dan bangun ruang. Misalnya, segitiga, persegi, limas dan bungun – bangun lainnya. dengan sedotan yang berwarna – warni akan menampilkan bangun datar dan bangun ruang yang lebih menarik. Jadi dalam belajar guru tidak hanya menggambarkan bangun datar dan ruang dipapan tulis, guru bisa mengajak siswanya untuk membuat berbagai kreasi bangun datar dan ruangyang menarik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Alat dan Bahan
Alat – alat dan bahan – bahan yang digunakan pada media penbelajaran ini tidaklah sulit untuk didapatkan, diantaranya :
1.      Alat – alat, yaitu :
a.       Gunting.
 


b.      Gergaji, jika anda menggunakan papan triplek.
c.       Katron atau papan triplek, untuk menempel bangun datar.
d. Jarum.
e. Lilin/ lampu minyak.

2.      Bahan
a.       Sedotan bekas, kalau bisa warna – warni agar lebih menarik.



b.      Lem cap kambing/ double tip.
c.       Penggaris/ meteran.
d.      Spidol.

B.     Fungsi
Adapun fungsi dari alat ini adalah sebagai alat peraga yang dapat mempermudah siswa, terutama anak SD untuk mengenal lebih nyata berbagai bentuk bangun datar sekaligus rumusnya. Selain itu siswa juga diajak untuk mengasah kreativitasnya dengan memanfaatkan barang bekas disekitarnya sebagai media belajar yang sangat bermanfaat baginya untuk meningkatkan tingkat pemahamannya terhadap materi tersebut.

C.    Manfaat
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa fungsi alat ini adalah sebagai alat peraga dengan tujuan untuk mempermudah siswa untuk mengenal bangun datar, maka manfaat dari alat ini, yaitu :
1.       Anak didik akan menjadi lebih paham karena ia mendapat contoh yang nyata mengenai bangun datar. Dengan kata lain, mereka tidak menghayal lagi mengenai bagaimana bentuk persegi(misalnya), tetapi dapat menunjuk secara langsung benda yang berbentuk persegi di alat yang mereka buat sendiri.
2.      Guru dapat mengukur seberapa tinggi tingkat kreativitas anak didik tersebut.
3.      Guru dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.





D.    Cara Membuat
Sebelum masuk kelangkah – langkah pembuatan, sebaiknya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota maksimal 4 orang.
Adapun langkah – langkah dalam membuat alat ini, yaitu :
1.      Sediakan  kertas karton dan bentukkan karton desuai bentuk yang diinginkan. Jika anda menggunakan papan triplek maka potonglah papan triplek tersebut sesuai ukuran dan bentuk yang diinginkan. Misalnya anda menginginkan bentuk layang – layang.
2.      Potong sedotan sesuai ukuran yang anda inginkan, kemudian tempel sedotan secara bersusun di karton/ papan triplek yang telah disediakan. Misalnya, anda ingin membuat persegi, maka anda potong sedotan sesuai ukuran yang anda inginkan, lalu anda tempelkan ditempat yang disediakan secara bersusun. Jika anda membuat bangun ruang caranya sama, misalnya anda membuat balok maka anda potong sedotan sesuai ukuran yang diinginkan lalu rekatkan setiap bagian dengan cara mencucukkan jarum yang sudah dipanaskan pada bagian jaring – jaring balok tersebut. Begitu juga untuk bangun – bangun  yang akan anda buat selanjutnya.
3.      Selanjutnya, agar tujuan dari materi yang anda ajarkan yairu siswa mengenal bangun datar dan mengetahui rumus – rumus dari setiap bangun datar itu, maka anda harus cantumkan rumus – rumus dari setiap bangun datar tersebut di bawah gambar yang dibuat. Untuk bangun ruang anda dapay meletakkan rumusnya di depan bangun ruang yang dibuat.
4.      Setelah selesai membuat semua bangun - bangunnya dan menuliskan rumus – rumusnya, sebaiknya anda membingkai alat peraga yang telah dibuat agar lebih bagus.

E.     Hasil
Contoh :